MotoGP tentunya masih menjadi daya tarik bagi para pencinta otomotif, khususnya pecinta otomotif roda dua. Sengit nya persaingan dan skill masing-masing pembalap membuat MotoGP semakin di cintai oleh banyak orang. The Doctor Valentino Rossi yang menjadi Living Legend juga masih menjadi daya pikat di ajang balap bergengsi tersebut. Dan hal itu juga yang membuat Saya ingin menyaksikan balapan MotoGP itu secara langsung.
Berbicara nonton live tentunya Philips Island – Australia dan Sepang – Malaysia adalah dua lokasi terdekat dari Indonesia. Namun setelah Saya mempertimbangkan berbagai hal dan aspek (Finansial juga pastinya.. Hehehe..) finally Sepang is my destination to see MotoGP live!
Rencana di mulai dengan membeli tiket MotoGP Sepang. Setelah membandingkan beberapa agen tiket maka Saya membeli tiket MotoGP di salah satu Travel di daerah Blok M. Tips untuk kalian sebaiknya beli tiket pada saat “EARLY BIRD” karena harga tiket akan lebih murah dari harga normal. Untuk event kali ini Saya membeli tiket untuk kelas “Main Grand Stand (MGS)” seharga Rp. 750.000. Alasan Saya membeli tiket MGS adalah karena ingin melihat para rider saat berada di Grid Start dan persiapan tim teknisi di paddock mereka masing-masing. Selain MGS ada dua “Tribune” lagi yang menjadi favorit untuk menyaksikan balapan ini. Yaitu “Tribune Rossi” yang berada tepat di depan tikungan-1 setelah garis Start/Finish. Dan “Tribune Mark Maquez” yang menjadi markas dari para penggemar pembalap Honda “The Baby Alien“. Tribune Rossi bisa di tebus dengan harga Rp. 650.000 dan tiket untuk Tribune Marquez harganya sekitar Rp. 900.000.
Tiket MotoGP sudah di tangan, lalu berikutnya adalah Hunting tiket pesawat dan hotel. Untuk pesawat pergi Saya menggunakan maskapai Air Asia dan untuk pulang menggunakan maskapai KLM. Tiket seharga Rp. 1.500.000 (Pergi-Pulang) harus di bayar untuk mendapatkan tiket pesawat tersebut. Sementara untuk tempat tinggal Saya memilih untuk menginap di Sentral Hotel di daerah Kuala Lumpur Sentral dengan harga 300-500 ribu Rupiah per malam. Saya memilih daerah tersebut karena akses yang mudah, dekat dengan stasiun bus dan kereta serta banyak tempat makan untuk berkuliner makanan dan minuman khas Malaysia seperti nasi lemak maupun teh tarik. Kawasan Bukit Bintang juga bisa menjadi pilihan untuk menginap selama berada di negeri Upin-Ipin tersebut.
Hari Pertama (Sabtu)
Perjalanan di mulai Sabtu jam 9 pagi dengan menggunakan pesawat udara dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Jarak Indonesia – Malaysia ditempuh dengan waktu sekitar dua Jam menggunakan jalur udara. setelah dua jam sampailah saya di Kuala Lumpur Internasional Airport-2 (KLIA-2). Buat kalian yang ga bisa jauh dari internet ada trik mudah agar kalian bisa tetap ber-internet-an ria selama berada di malaysia. Caranya adalah dengan membeli simcard lokal seperti Maxis, Telecom, U Digi, dll. Paket internet dapat di beli dengan harga 25RM (Dengan kurs Rp. 3.250 sekitar 80 ribuan Rupiah) kita sudah bisa dapet paket data sebesar 7GB untuk 1 bln/24 Jam, selain itu ada gratis 30 menit telepon ke luar negeri. Cara ini lebih murah di bandingkan dengan membeli paket data dari provider Indonesia. Contoh nya T*lk*ms*l seharga 200 ribu per 3 GB untuk 3hari, It’s so expensive, isn’t it ?!.
Sesampainya di KLIA-2 perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan Bus RapidKL ke daerah KL Sentral. Harga tiket untuk sekali jalan adalah 15RM. Kita juga bisa menggunakan Kereta Express tapi harganya 3x lipat lebih mahal yaitu sekitar 55RM. Dengan menggunakan Bus RapidKL membutuhkan waktu 1.5jam untuk sampai ke daerah KL Sentral, sementara dengan kereta Express hanya butuh waktu 45 menit saja. Taksi dan Taksi Online jg bisa di jadikan alternative transportasi dengan biaya sekitar 70-80RM (berasa kan klo pergi sendiri, enak nya ramai-ramai jadi bisa patungan bro… Hahaha…). setelah sampai di stasiun KL Sentral lanjut berjalan kaki menuju Hotel Sentral. Yang sangat di sayangkan adalah saya tidakbisa menyaksikan QTT pada hari sabtu di karenakan delay pesawat saat keberangkatan (What a damn flight *sad*). Akhir nya Saya memutuskan untuk beristirahat sejenak di hotel untuk melanjutkan wisata kuliner malam di malaysia.
Twin Tower menjadi tujuan pertama, ini adalah kali ke dua Saya berada di sini. Dengan memanfaatkan Grab Car saya harus membayar 15RM dengan dangan jarak tempuh kurang lebih 4km (Entah mahal.. Entah murah?). Gedung Kembar Petronas menjadi pusat perhatian para pengunjung untuk berselfie ria. Begitu juga dengan Saya yang tak mau ketinggalan untuk mengabadikan moment saat berada ditempat itu. Setelah puas berfoto-foto, Bukit Bintang (BB) menjadi destinasi selanjutnya, 15 menit berjalan kaki akhirnya tiba di BB. Sama halnya dengan lokasi pertama, tempat ini begitu penuh dengan pengunjung. Mall-mall besar dan terkenal memanjakan para penggila belanja untuk menghabiskan pundi-pundi dengan membeli barang dengan merk-merk terkenal (Karena keterbatasan budget saya hanya bisa Window Shopping saja.. Hehhehehe..). Gak jauh dari BB ada salah satu nama jalan yang cukup terkenal untuk bisa kuliner malam yaitu Jl. Alor. Banyak “Street Food” berjejeran disana menyajikan makanan untuk mengganjal perut yang sudah berasa keroncongan. Yang terkenal di daerah tersebut adalah banyaknya penjual durian. Salah satu duren yang tersohor di sana adalah durian “Musang King”. Harga perkilo durian tersebut adalah 70RM atau sekitar 227 ribu Rupiah. Saya membeli durian dengan berat 1,7 kg artinya saya harus membayar 120RM atau sekitar 390ribu rupiah. Sebagai alternatif dijual juga durian degan jenis lain yaitu XO King, D9, Durian Medan, dll dengan harga lebih murah yaitu 35RM/kg atau sekitar 113ribu, tetap lebih mahal di bandingkan durian yang di jual di Indonesia. Waktu menunjukan pukul 11 malam saat nya kembali ke hotel. Untuk transportasi ke hotel saya coba menggunakan kereta dengan harga 1,5RM sampai stasiun KL sentral. Lalu masuk hotel untuk istirahat. What a nice day!!
Hari Kedua (Minggu)
This is D-Day untuk Gelaran Akbar MotoGP. Saya bangun tidur sekitar jam 7 pagi, mandi lalu sarapan di restoran hotel. Transportasi dari KL Sentral ke Sirkuit Sepang menggunakan bis RapidKL dengan harga tiket PP 35RM, namun kalian harus siap untuk antri lama dan berebut untuk bisa dapat tempat duduk di bus tersebut. Untuk mendapatkan kenyamanan saya membeli tiket bus dengan harga yang sedikit mahal yaitu 50RM di agen tiket tempat saya membeli tiket MotoGP. Agen tersebut bekerja sama dengan bus RapidKL sehingga kami yang membeli tiket dari mereka tidak perlu antri dan berebut untuk bisa berada di dalam bus. Berangkat jam 8 pagi, sepertinya jalanan menuju sirkuit sepang sudah sangat ramai namun masih relatif lancar. Just info jalan tol yang ada di Malaysia bisa di lalui oleh kendaraan roda dua alias motor loh.. Tapi tentunya harus tetap berada di jalur khusus motor. Dengan menghabiskan waktu dua jam akhirnya kami tiba di sirkuit Sepang.
Tulisan Iconic SEPANG CIRCUIT di atas deretan bukit menyambut kedatangan saya yang sangat antusias untuk bisa menyaksikan sang legenda hidup VR46 beraksi di lintasan sirkuit. Dari lokasi parkir bus, saya harus berjalan sekitar lima menit untuk bisa berada di pintu masuk. Setelah pemeriksaan isi tas (Karena ga boleh bawa makanan dan minuman dari luar), saya melewati pintu masuk, lalu di area sekitar 50,000 m2 terdapat exhibition dari beberapa brand-brand terkenal seperti YAMAHA, HONDA, AGV, KYT, ENEOS, dll. Masing-masing memberikan promo yang sangat menarik dengan diskon yang cukup membuat pengunjung tergoda untuk membeli. Namun tetap saja saya harus merogoh kocek dalam-dalam dikarenakan harga yang ditawarkan masih terbilang mahal. (Kaos 225RM, Topi 150RM, Bendera 70-100RM, Jaket 650RM).
Setelah puas berkeliling di area pameran tersebut dan membeli beberapa apparel VR46 untuk kenang-kenangan, Saya menuju gerbang pemeriksaan kedua, disini tiket saya di cek dan seperti biasa barang bawaan kita juga akan di cek lagi. Melewati gerbang pemeriksaan tiket maka terlihat tribun Main Grand Stand untuk menyaksikan balapan. MGS di bagi menjadi dua sisi. Sebelah kiri (MGS-North) kita akan di suguhkan jejeran Paddock, Podium dan Grid Start. Sementara disisi kanan (MGS Others) View-nya adalah beberapa Turn Track dan satu Long Track. Kedua nya memberikan View yang mempunyai kesan tersendiri. Namun untuk Kali ini saya memilih untuk berada di sisi sebelah kiri (Meskipun sebenarnya kita bisa pindah-pindah lokasi juga, tapi resiko nya kita akan kehilangan tempat duduk.. Hehe). Mencari posisi duduk yang bagus, saya tepat berada di seberang Podium yang nanti nya para juara akan berada di podium tersebut. Dan tepat diatas saya adalah Tribune Marq Marquez. Sementara posisi Tribune Rossi berada sekitar 500m sebelah kiri dari tempat saya duduk. Dari kejauhan tribune Rossi terlihat berwarna kuning karena hampir semua pendukung Rossi berada disitu. Itulah mungkin salah satu alasan kenapa Rossi masih berada di MotoGP, selain karena skill yang masih mumpuni tentunya alasan “Marketing” juga sangat di perhatikan mengingat hasil penjualan Apparel V46 tentunya terbilang sangat fantastis.
Tidak berapa lama persiapan di Paddock mulai terlihat, karena kelas Moto3 akan segera dimulai. Satu persatu “Umbrella Girl” mulai memasuki circuit, di ikuti dengan Official Team masing pembalap. Riuh gemuruh penonton terus memanggil-manggil nama Rossi. Dan dari kejauhan tampak seseorang yang menjadi idola keluar dari Paddock Yamaha, Yessssssss…. dia adalah Valentino Rossi!!. Dia berjalan menuju sirkuit untuk menyalami pembalap-pembalap yang menjadi anak didiknya di VR46 Riders Academy. Kesempatan itu digunakan para penggemarnya untuk mengabadikan momen itu meskipun hanya dari kejauhan, namun tentu nya hal itu cukup mengurasi hasrat bertemu sang legenda hidup. Warming Up lap dilakukan dan terdengar suara yang kencang keluar dari masing-masing motor.. (Kelas Moto3 aja udah begini suaranya.. gimana nanti kelas Moto2 dan apalagi MotoGP.. Saya makin bersemangat). Balapan di mulai dan pada akhirnya Race Moto3 berakhir. Joan Mir dari Leopard Racing berada di garis terdepan yang mencapai finish dan di ikuti oleh Jorge Martin dan Enea Bastianini. Ketiga pembalap tersebut menunggangi motor Honda. (Emang motornya Honda semua di Moto3).
Jeda 15 menit kemudian, kelas Moto2 dimulai. Sama seperti halnya kelas Moto3. Diawali dengan masuknya wanita-wanita cantik (piiwwwiitttt… Hahaha) dan di ikuti para Official Team. Franco Morbidelli, Miguel Oliveira dan Fabio Quartararo berada di grup terdepan untulk memulai balapan kali ini. Ada yang menarik dari kelas Moto2, pembalap Indonesia asal Depok, Dimas Ekky yang merupakan Rider Federal Oil Gresini ikut andil dalam ajang Moto2 kali ini. Namun posisi nya agak sulit untuk mencapai hasil 10 besar apalagi Podium Juara, dikarenakan Dimas berada di posisi Start ke-28. Setelah semua persiapan dan Warming up Race dilakukan, tak lama kemudian kelas Moto2 di mulai. Masing-masing pembalap mencoba memanfaatkan start awal untuk bisa berada di posisi terdepan. Saat Finish Miguel Oliveirta yang berada di Grid Start ke -2 berhasil memenangi seri kali ini dengan selisih waktu 2 detik diatas Brad Binder. Sayangnya Franco Morbindelli turun ke posisi ke-3 berjarak enam detik dari pemenang Race. Tapi meskipun berada di posisi ke-3 Morbidelli berhasil menjadi juara dunia 2107 di kelas Moto2. Congratz Morbidelli.. You deserve it !! Dan apa kabar dengan Dimas Ekky?? Sangat disayangkan dia tidak berhasil menyelesaikan balapan dikarenakan tertabrak oleh pembalap Tech3 Redmi Gardner. Polemik yang terjadi Gardner menyalahkan Dimas karena terlalu lambat. Hhhhhmmmmm..
Sambil menunggu motoGP di mulai saya mencari makanan untuk makan siang karena perut sudah tidak bisa di ajak kompromi lagi. Berjalan di sekitaran area MGS banyak terdapat Counter-counter atau pun tenda yang menjual makanan mulai dari Asian Food sampai Western Food ada disana. Saya memilih membeli Burger (Sok.. Western kan gw… Hahaha) karena praktis dan tidak terlalu ramai dibandingkan tempat makanan Asia. Satu kotak Burger + empat Nuggett saya beli dengan harga 18RM dan air mineral 600ml seharga 2RM. Total 20RM itu makan siang saat itu.
Nah… Saat yang di tunggu-tunggu telah tiba. Raungan suara motor 1000cc di kelas MotoGP mulai terdengar dari paddock masing-masing pembalap (Paddock Yamaha dan Ducati bisa saya lihat dengan jelas). Cuaca yang kurang bersahabat saat itu sangat berbeda drastis ketika balapan Moto3 dan Moto2 berlangsung. Hujan deras yang turun membuat manajemen tim berpikir keras menggunakan tipe ban yang sesuai dengan jalur lintasan, karena tidak dapat di pungkiri pemilihan ban adalah salah satu faktor yang harus di perhatikan oleh setiap tim balap. Hasil QTT yand dilaksanan satu hari sebelumnya menempatkan Dani Pedrosa di pole position, Zarco di urutan start ke-2 dan Dovioso ke-3. Sementara pemilik no. 46, Rossi berada di posisi ke 4 di susul oleh Vinnales dan Lorenzo di posisi 5 dan 6. Sang juara bertahan Marquez harus puas di posisi start ke-7. Race dimulai dengan Track basah membuat Rider Yamaha tidak bisa berbuat banyak untuk memperbaiki posisinya (Yang ada malah turun posisinya), YZR-M1 2017 selalu bermasalah dengan track basah terutama di bagian grip ban belakang. Begitu juga dengan Marquez yang tidak terlalu ngotot dan cenderung “main aman”, mungkin dia merasa tidak mampu mengejar ketertinggalan nya dari motor-motor Ducati dan ingin mengamankan Title juara dunia 2017 yang kemungkinan besar bisa di rayakan nanti saat di Valencia.
20 lap sudah berlalu, Dovioso berhasil gasss polll dan menjadi juara MotoGP 2017 di Sepang. Di susul oleh Zarco dan Lorenzo yang ada di posisi Finish ke-2 dan ke-3. Dua pembalap Repsol Honda ada di posisi 4 dan 5. Namun Kang Oci a.k.a Valentino Rossi harus puas di posisi 7. Dengan hasil ini Dovizioso dan Marquez bersaing ketat untuk memperebutkan Juara Dunia 2017 dengan selisih 21 poin Marquez menggunguli pembalap Ducati itu.
Sesaat sebelum pembagian Trofi dan Piala, panitia membuka pintu-pintu perbatasan antara penonton dan sirkuit. Alhasil sebagian besar penonton turun dari tribun dan tumpah ruah di dalam sirkuit. Seketika area di depan podium dan paddock yamaha berubah menjadi kuning. Dengan penuh semangat saya dan ratusan Fans berat VR46 berdiri di depan paddock Yamaha, sambil berteriak Rossi..Rossi..Rossi.. berharap idola kami keluar paling tidak untuk melambaikan tangan. Sekitar pukul 5 sore (waktu Malaysia) saya bergegas untuk kembali di ke bus dan beristirahat di hotel. Seperti halnya saat saya berangkat dari KL Sentral ke Sepang, antrias bus RapidKL mulai mengular. Bagusnya saya tidak perlu ada diantrian itu karena saya sudah membeli tiket dengan agen travel yang bekerja sama dengan bus RapidKL. Setelah bus terisi penuh pak supir injak gas untuk membawa kami pulang ke KL Sentral. Jalanan maceett braaddsss!! kebayangkan bubaran acara semuanya mau kembali pulang. Sambil menunggu kondisi jalan yang macet, bus yang saya naiki membawa saya singgah Mitsui Outlet Park (MOP) di dekat Sepang. Di dalam bis kami mendapat Voucher makan sebesar 20RM. Lumayan buat isi perut. Makanan yang ada di Foodcourt mall tersebut berkisar antara 15RM-25RM. Saya memilih masakan thailand untuk menghilangkan rasa lapar Saya. Kira-kira 1,5 jam saya berada di MOP tiba saatnya untuk kembali ke KL Sentral. Sebelum kembali ke hotel sekitar pukul 09.00 malam, saya melipir dulu ke toko yang ada di dekat hotel. Segelas Es Teh Tarik dengan harga 6RM membuat saya sedikit relaks. Letih nya hari ini saya akhiri dengan mandi air hangat lalu tidur. Sleep tight!!.
Hari Ketiga (Senin)
Jam 8 pagi sinar matahari mulai masuk ke sela-sela tirai kamar yang tidak tertutup rapat. Membuat saya terbangun dari tidur. Waktu yang tersisa saya disini hanya kurang dari 7 jam, karena jam 3 sore harus sudah sampai di Airport. Memanfaatkan waktu yang ada jam 10 saya Check Out dari hotel dan menitipkan koper bawaan saya kepada pihak hotel (Gratis loh.. jangan mau kalau harus bayar). Segera saya bergegas ke stasiun MRT yang berada tidak jauh dari hotel. Menuju daerah Pasar Seni (Sebelumnya saya bertanya sama pihak hotel mengenai tempat yang cocok untuk membeli oleh-oleh). Harga tiket dari KL Sentral ke Pasar Seni hanya 1.3RM, jaraknya hanya satu stasiun saja. Setelah sampai disana (Agak nyasar-nyasar dulu sih sebelumnya dan harus tanya beberapa warga sekitar) dimulailah hunting kita untuk beli oleh-oleh seadanya. Coklat dan Kaos menjadi incaran banyak turis untuk dijadikan sebagai oleh-oleh. Harga coklat dan kaos di sini saya pikir lebih mahal di bandingkan dengan harga yang ada di Singapore seperti China Town ataupun Bugis. Kaos yang biasa di jual paling murah dengan harga 25RM/ 3 pcs. Namun ada juga yang 45RM/3 pcs. saya putuskan untuk meng-Combine kaos-kaos tersebut. selain kaos coklat juga menjadi incaran saya. Paling murah harga coklat adalah 40RM per tiga bungkus. Namun ada juga yang harga nya sampai 25RM/bungkus tergatung dari besar dan kualitas atau rasa coklat tersebut. Hunting oleh-oleh selesai, maksud hati mau naik kereta lagi untuk kembali ke hotel tapi apa daya siang itu hujan turun lagi (Yank,, Hujaann tuuruunn laagii,, *sing*,, Hahaha). Coba Order Grab namun agak susah rupanya karena faktor cuaca. Akhir nya saya pakai Taksi untuk kembali ke Hotel. Lucunya supir taksi ga mau pake argo. Awal nya kasih harga 15RM lalu nego nego dan nego.. Deal 10RM. Hujan semakin deras ketika pak supir membawa saya kembali ke hotel. Kondisi jalan macet dan tidak terasa waktu sudah menunjukkan jam 14.00, sementara harus sampai bandara sekitar jam 15.00. Saya berpikir kalau pakai bus waktu nya tidak akan cukup. Kondisi normal aja bisa 1,5jam apalagi kondisi hujan dan macet. Supir taksi menawarkan harga 85RM ke bandara (Maaahaall coooyyy..!). Dari harga 85RM deal di harga 65RM. Setelah ambil koper sebentar lalu langsung tancap gas ke bandara. Jam 15.15 akhirnya saya tiba di KLIA. Lanjut packing oleh-oleh yang belum sempat dirapihkan karena ngejar waktu, setelah beres saya putuskan untuk mencari makan. 18RM untuk satu mangkok Mi Tom Yam Seafood. Leezaatoossss.. Istirahat sejenak kemudian menuju imigrasi untuk cek passpor dll. Lalu bergegas ke Boarding Gate C3 dan harus menggunakan fasilitas kereta bandara untuk sampai di Gate C3. Alhamdulilah semuanya pas pada waktu nya.. saya menunggu di Boarding lalu masuk ke pesawat. Setelah dua jam perjalanan akhirnya saya tiba dengan selamat di Bandara Soeta.
Sebuah penjalanan yang mengasyikkan. Karena semua nya saya arrange sendiri alias tidak menggunakan paket Travel. Agak ribet tapi puas karena kita bisa atur waktu kemana kita pergi dan kemana kita mau.
Mudah-mudahan tahun depan saya bisa berangkat bersama teman-teman dari klub Tangerang R15 Owners (TROW). Pasti bakalan seru banget. See you next year… Maybe still in Sepang? Thailand? Philip Island? or Maybe in Motegi? Who knows…. hahahahaha.
Estimasi Biaya Keperluan Nonton MotoGP SEPANG
No. Deskripsi Harga (Dalam Rp.) Harga (Dalam RM) Keterangan
1. Tiket MotoGP di MGS Rp. 750.000 RM. 230 Podium Rossi lebih murah
2. Tiket Pesawat PP Rp. 1.500.000 RM. 462 Cari promo lebih murah
3. Hotel 2 malam Rp. 1.000.000 RM. 308 Cari promo lebih murah
3.Simcard Maxis Rp. 82.000RM. 25
4.Tiket Bus KLIA – KL Sentral Rp. 49.000RM. 15
5. Grab Car dari KL Sentral – Twin Tower Petronas Rp. 49.000 RM. 15 Pakai Kereta lebih murah
6.Makan malam di Jl. AlorRp. 65.000RM. 20
7. Kuliner Durian di Jl. Alor Rp. 390.000 RM. 120 Bisa disesuaikan
8.Tiket MRT Bukit Bintang – KL SentralRp. 13.000RM. 4
9.Tiket PP Bus RapidKL ke SepangRp. 114.000RM. 35
10.Makan Siang di Sirkuit SepangRp. 65.000RM. 20
11.Makan malam di MOPFreeFree
12.Tiket LRT KL Sentral – Pasar SeniRp. 6.500RM. 2
13. Beli oleh-oleh di pasar seni Rp. 1.057.000 RM. 325 Bisa disesuaikan
14. Taksi dari Pasar Seni – KL Sentral Rp. 34.000 RM. 10 Pakai Kereta lebih murah
15. Taksi dari KL Sentral – KLIA Rp. 228.000 RM. 70 Pakai Bus lebih murah
16.Makan siang / sore di KLIARp. 65.000RM. 20
T O T A LRp. 5.468.500 RM. 1.683
Mas perginya sendiri atau rame2 kemaren? Tahun ini ada rencana nonton lagi ga?
Trims
LikeLike